Bulan dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang mulia, karena di dalamnya terdapat kewajiban menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Sebagai mana kita ketahui bersama bahwa melaksanakan haji menjadi salah satu dari kelima rukun islam.
Namun bagi umat islam lain terutama yang belum bisa melaksanakannya tidak perlu khawatir, karena meskipun belum bisa berangkat haji namun amalan-amalan sunnah di awal bulan ini tidak kalah istimewanya.
Di antara amalan-amalan yang lebih di unggulkan pada sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah yaitu dengan melaksanakan puasa sunnah sebelum Idul Adha yaitu sejak tanggal 1 sampai 9 Dzulhiijjah. Namun yang lebih diutamakan biasanya yaitu pada tanggal 8 yang di sebut dengan puasa tarwiyah dan tanggal 9 yang disebut puasa Arafah.
Hal ini sebagaimana hadits riwayat dari Ibnu Abbas ra. ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda;
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
“Tidak ada hari di mana amal shaleh di dalamnya sangat dicintai oleh Allah melebihi 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah. Para sahabat lantas bertanya “apakah amal itu dapat membandingi pahala jihad fi sabilillah?” bahkan amal pada 10 hari Dzulhijjah lebih baik dari pada jihad fi sabilillah kecuali jihadnya seorang lelaki yang mengorbankan dirinya, hartanya, dan dia kembali tanpa membawa semua itu (juga nyawanya) sehingga ia mati sahid. Tentu yang demikian itu (mati sahid) lebih baik. (HR Bukhari)
Maka dengan datangnya bulan dzulhijjah, ini menjadi sebuah kesempatan yang tak ternilai keutamaannya untuk dijadikan waktu bertaqarrub kepada Allah Swt, baik itu dengan beribadah haji atau melaksanakan puasa dari awal bulan, puasa tarwiyah hingga puasa arafah.
Keutamaan ini sebagaimana dalam sebuah hadits di jelaskan.
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).
Niat Puasa Sebelum Idul Adha
Berikut adalah bacaan niat puasa sebelum Idul Adha dari puasa tanggal 1-7, puasa Tarwiyah dan puasa Arafah lengkap.
Niat Puasa Sunah Tanggal 1 – 7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillaahi ta’aala
Artinya : Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Sunnah Tarwiyah Tanggal 8
نَوَيْتُ صَوْمَ التَّرْوِيَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta’aala
Artinya : Saya niat puasa sunnah tarwiyah karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Sunnah Arafah Tanggal 9
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aala
Artinya : Saya niat puasa sunnah arafah karena Allah Ta’ala
Niat puasa sunnah sebelum Idul Adha ini sebaiknya dibaca ketika malam hari agar tidak lupa. Meski demikian bagi yang terlupa bisa membaca niat tersebut pada siang harinya. Hal ini diperbolehkan, karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Sedangkan puasa sunnah, niatnya boleh dilakukan di siang hari selama yang bersangkutan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh hingga gelincir matahari atau Dzuhur.
Bulan dzulhijjah hanya datang sekali dalam setahun, maka dari itu jangan sampai berlalu begitu saja tanpa di isi dengan amalan-amalan sunnah agar bisa mendapatkan keutamaan dan pahala untuk bekal di akhirat nanti. Wallahua’lam bisshawab.
0 Post a Comment: